Jumat, 07 Desember 2012 | By: Ikhsan

Cabin In the Woods, Sebuah Parody Film Horror Mainstream

Kemaren waktu nginap rumah temen sempet nonton film horor, awalnya sih ga minat (maklum, emang kurang doyan nonton film horor, apalgi temen yang ngajak nonton uda pada tidur) tapi ternyata lumayan menarik, langsung aja:

"On another level it’s a serious critique of what we love and what we don’t about horror movies. I love being scared. I love that mixture of thrill, of horror, that objectification/identification thing of wanting definitely for the people to be alright but at the same time hoping they’ll go somewhere dark and face something awful. The things that I don’t like are kids acting like idiots, the devolution of the horror movie into Torture Porn and into a long series of sadistic comeuppances. Drew and I both felt that the pendulum had swung a little too far in that direction."— Joss Whedon

Kata-kata diatas adalah quote dari Joss Whedon (Buffy the Vampire Slayer) yang berkolaborasi dengan penulis Cloverfield Drew Goddard. Film yang dibintangi Chris Hemsworth (Thor, Avengers), Franz Kranz, Kristen Connoly, Anna Hutchinson, Jesse Williams, Amy Acker (TV shows Angels dan Dollhouse), Richard Jenkins, dan Bradley Whitford ini adalah parody cerdas dari sterotype film-film barat yang populer di masa kini. Kalo mau lanjut baca mending nonton dulu filmnya karena SPOILER BESAR!

Spoiler :

Bagi yang gak ngerti (ato gak baca :P) quote diatas, maksudnya adalah menyindir film-film horor jaman sekarang yang kebanyakan cuma mempertontonkan adegan-adegan kekerasan penuh darah tanpa cerita yang berbobot dan kesan suspense yang membuat kita yang menontonnya penasaran dengan lanjutan ceritanya. Cerita Cabin in the woods dimulai dengan 5 sahabat memutuskan untuk berlibur di rumah milik sepupu Curt (Chris Hemsworth) untuk bersenang-senang tanpa mengetahui bahwa mereka semua telah dimanipulasi dan akan dikorbankan untuk memuaskan para Ancient Ones.

Di film in dijelaskan bahwa 5 orang tersebut akan merepresentasikan lima pola yaitu: si Pelacur (Jules), si Atlit (Curt), si Pelajar (Holden), si  (Marty), dan si Perawan (Dana). Mereka semua harus dibunuh satu persatu kecuali si Perwan yang diperbolehkan untuk bertahan hidup selama dia menderita, mereka tidak harus dibunuh berurutan asalkan si Perawan yang dibunuh terakhir. 5 pola tersebut merupakan parody dari film-film horor yang hampir selalu menyertakan kelima pola tersebut dalam tokoh-tokohnya.
Sementara itu Hadley, Sitterson dan timnya  merupakan anggota organisasi yang tersebar di seluruh dunia dan bertugas untuk memanipulasi para pemuda tersebut untuk dibunuh oleh makhluk-makhluk horor yang mereka kurung. Mereka jugalah yang memancing pemuda-pemuda tersebut ke dalam kabin di tengah hutan yang telah dipenuhi perangkap dan memberi mereka obatan-obatan untuk membuat mereka mengikuti sebuah skenario. Di dalam kabin itu sendiri terdapat sebuah ruangan berisi banyak artifak yang akan melepaskan makhluk-makhluk horor yang dikurung sesuai dengan artifak yang diaktifkan.

The Ancient Ones adalah makhluk-makhluk berkekuatan luar biasa yang mengancam akan menghancurkan dunia jika tidak dipuaskan dengan pengorbanan para pemuda tersebut setiap tahunnya, sayangnya, tim-tim lain yang tersebar di seluruh dunia telah gagal dalam ritual tersebut dan sekarang harapan terletak di tangan tim Hadley dan Sitterson. The Ancient Ones adalah representasi dari fans film horror yang menuntut pengorbanan dari tokoh-tokoh dalam film untuk memuaskan mereka.

Awalnya ritual tersebut berjalan lancar, satu-satunya yang tersisa hanyalah Dana yang sebagai si Perwan tidak diwajibkan unuk mati, namun Marty yang awalnya disangka telah mati ternyata masih hidup dan berhasil menyelamatkan Dana, hal ini dikarenakan Marty yang merupakan pecandu narkoba tidak mempan terhadap obatan-obatan yang diberikan oleh para teknisi. Mereka pun berhasil menemukan sebuah jalan rahasia tempat makhluk-makluk horor dikurung.

Adegan klimaks film ini dipenuhi dengan referensi makhluk-makhluk film horor, mulai dari para zombies, alien, psikopat sampai dengan manusia duyung (poor Hadley). Marty dan Dana yang telah dikepung oleh para teknisi melarikan diri ke ruang kendali dan berhasil melepaskan makhluk-makhluk horor tersebut, adegan dilanjutkan dengan pembantaian para teknisi oleh makhluk-makhluk yang mereka kurung sendiri. Marty dan Dana pun akhirnya bertemu dengan sang Director yang menceritakan pada mereka tentang kebenaran dan membujuk Dana untuk membunuh Marty, dengan demikian memuaskan Ancient Ones dan menyelamatkan dunia. Dana pun sempat terbujuk, namun seekor werewolf menyerangnya sementara Marty bertarung deng sang Director. Sang Director pun terbunuh oleh salah satu makhluk horor yang lepas sementara Dana dan Mary jatuh ke lubang tempat bersemayamnya para Ancient Ones. Marty pun memafkan Dana yang mencoba membunuhnya, memutuskan untuk menerima ajalnya dengan membawa seluruh dunia, adegan diakhiri dengan Marty dan Dana berpegangan tangan sementara The Ancient Ones bangkit dan menghancurkan dunia.


Gimana? Ceritanya unik kan? Bagi yang berminat berikut link donlodnya:

Part1:
http://files.indowebster.com/download/files/cabinwoods720p_mkv_001
Part2:
http://files.indowebster.com/download/files/cabinwoods720p_mkv_002
Sub Indo:
http://subscene.com/subtitles/the-cabin-in-the-woods/indonesian/614012


READ MORE- Cabin In the Woods, Sebuah Parody Film Horror Mainstream
Jumat, 16 November 2012 | By: Ikhsan
My name is Ikhsanul Hadi Putra. 
I'm now a student of SMAN 1 Bukittinggi, my class is in class XI IA 7.
I'm the second of three brothers, my parents don't have any daughter.

I'm 16 years old (although i may not like it). 
My hobbies are reading and observing particular people (yes, that's weird).
My favorite subject as of now is German language.
READ MORE-
Kamis, 10 Februari 2011 | By: Ikhsan

Karakter game yang berasal dari Indonesia

1. Suhadi Sadono (Splinter Cell : Pandora Tomorrow)


Disuarakan oleh David Kaye. Suhadi Sadono adalah pemimpin dari kelompok  radikal Indonesia yang dikenal sebagai Darah Dan Doa, dan antagonis utama Splinter Cell: Pandora Tomorrow. 
Sadono telah telah menjadi anggota Darah Dan Doa sejak ia berusia 15 tahun. Ia dididik oleh CIA untuk membantu memerangi pengaruh Komunis di wilayah ini, tetapi merasa dikhianati ketika Amerika berhenti mendukung Indonesia dan malah mendukung Timor Timur, bahkan membangun pangkalan militer permanen di Timor Timur untuk memperluas pengaruh mereka atas wilayah tersebut. Tidak terima atas campur tangan Amerika terhadap otonomi negaranya, Sadono akhirnya memutuskan untuk menyatakan perang terhadap Amerika. Pada awal Splinter Cell: Pandora Tomorrow, Suhadi memimpin pasukan gerilyawan dalam serangan terhadap kedutaan Amerika di Timor Timur, menyandera puluhan orang, termasuk teman lama Sam Fisher, Douglas Shetland. 
Hal ini terungkap kemudian sepanjang permainan bahwa Sadono telah memperoleh sampel virus cacar dan menempatkan serangkaian bom virus di seluruh Amerika Serikat, mengancam untuk meledakkan mereka dan melepaskan virus jika ia dibunuh atau ditangkap. Dia menyebut rencana ini "Pandora Tomorrow". Ketika Sam berhasil menghentikan ancaman Pandora Tomorrow, Sadono melanjutkan usahanya menggunakan pernyataan terekam untuk menyerukan revolusi dunia terhadap US. Sebelum dia dapat melaksanakan rencananya, Sadono ditangkap oleh Fisher dan diserahkan kepada CIA untuk diadili.


2. Eddy Raja (Uncharted : Drake's Fortune)




Disuarakan oleh James Sie. Eddy Raja adalah salah satu dari tiga karakter antagonis dari Uncharted:Drake's Fortune, bersama Gabriel Roman dan Atoq Navarro. Dia adalah pemimpin dari geng bajak laut Indonesia. Dia juga memiliki saudara perempuan bernama Rika. Dia adalah salah satu dari banyak pemburu harta  yang tertarik untuk memperoleh El Dorado , dan membentuk aliansi dengan Navarro dan Roman. Mereka bersaing dengan Nathan Drake, rival Eddy yang punya sejarah masa lalu dengannya, Elena Fisher dan Victor Sullivan.
Eddy menemui ajalnya saat dia dan Nate dipojokkan oleh sekelompok monster yang disebut "Descendants" di dalam ruang penympanan harta karun di mana Sir Francis Drake meninggal. Meskipun mereka masih dendam terhadap satu sama lain, mereka sepakat untuk bekerja sama. Eddy ditarik ke tepi jurang oleh salah satu Descendant, Nate berusaha menyelamatkannya tapi Descandant lain datang dan menggigit leher Eddy, menyebabkan Eddy kehilangan pegangan dari Nate dan jatuh ke dalam lubang bersama dengan Descendant.




3. Raging Raven (Metal Gear Solid: 4)
Merupakan salah satu anggota Beauty and the Beast unit yang sempat menghadang Snake dalam misinya. 
Raging Raven lahir di Aceh, sebuah wilayah Indonesia, tempat yang bertahun-tahun berperang sebelum kelahirannya. Dia ditangkap oleh tentara saat kecil dan dikurung bersama dengan banyak anak-anak yang ditangkap lainnya. Para tentara, frustasi karena perang yang mereka alami selama bertahun-tahun, selalu memukuli mereka setiap hari, termasuk Raven. Anak-anak tahanan berusaha untuk berpegang pada harapan dan mencoba untuk menghibur dengan saling meyakinkan satu sama lain bahwa bantuan pada akhirnya akan datang, sementara berusaha bertahanl hidup dengan memakan sisa sedikit makanan yang ada, tapi ini hanya membuat marah para prajurit, menyebut mereka parasit dan "gagak pemakan kotoran" dan memukuli mereka lebih keras. Akhirnya, para prajurit tiba-tiba meninggalkan mereka untuk alasan yang tidak diketahui, meninggalkan para yatim piatu yang lemah dan tak berdaya untuk dimakan hidup-hidup oleh burung-burung yang menghuni pedesaan.

Para gagak mengambil anak-anak satu per satu waktu tetapi ketika mereka datang untuk Raven, entah bagaimana gagak-gagak tersebut malah memotong ikatannya dan Raven pun terbebas. Pada saat itu, dia dipenuhi dengan kemarahan tak terkendali yang di dalam jiwanya. Dia membunuhi para gagak dan kemudian mengejar tentara. Ketika ia terjebak dengan mereka, ia menunggu sampai malam tiba dan membunuh semua tentara dan warga sipil yang tertangkap, sementara berteriak dan berkaok seperti gagak. Baginya, tidak ada perbedaan.
READ MORE- Karakter game yang berasal dari Indonesia